Selasa, 13 September 2016

Tugas B. Indo dari P. Sugianto..


Dilema Seorang Fiqy

 Sepasang mata memandang dari kejauhan, mengawasi tingkah laku yang diperbuat oleh seseorang yang berperawakan tinggi, kulit hitam manis, mata coklat bening yang terlihat fokus dan berkonsentrasi pada buku teofl yang ada di tangannya. Sosok tinggi itu adalah Fiqy Rian Efendi. Lalu, sepasang mata yang mengawasi adalah milik Luna.
Tania Luna Rapika atau biasa dipanggil Luna, telah lama mengagumi Fiqy yang notabene adalah seniornya. Fiqy, orang yang mencintai dunia Inggris, dan Organisasi (OSIS) yang bisa membuat seorang Luna jatuh hati pada pandangan pertama. Yang bisa membuat Luna nekat mengikuti seleksi pengurus OSIS dan keberuntungan Luna bisa lolos. Keberuntungan selanjutnya adalah Luna mendapat jabatan anggota dibidang yang diketuai oleh Fiqy.
Melihat, berinteraksi, mengagumi diam-diam seorang Fiqy, sudah cukup bagi Luna.
Suatu hari, sebuah pelangi di kehidupan Luna mulai nampak. Fiqy tiba-tiba saja menghampirinya.
“Hai, Dek! Aku baru menyadari bahwa rumahku dan rumahmu ternyata searah ya. Sore nanti, bisakah kita berdua pulang bersama?” tanya Fiqy.
“Aahh tidak usah kak, takut merepotkan.”jawab Luna.
“Oh tidak merepotkanku sama sekali, justru aku sangat berterima kasih bila kamu menerima ajakanku”bujuk Fiqy.
Dan akhirnya pun Luna menyutujuinya.
            Hari demi hari, pertemanan mereka semakin dekat hingga mereka sama-sama lulus dari sekolah mereka. Ditengah kesibukan Luna mencari universitas, Fiqy datang dengan pertanyaan yang sangat mengejutkan Luna. “Lun, kita sudah lama saling mengenal. Aku tau kamu, kamu juga tau aku. Aku ingin hubungan ini berlanjut untuk selamanya. Maukah kamu ku lamar untuk menjadi pendamping hidupku?” tanya Fiqy.
Luna diam seribu bahasa, ia tidak tau apa yang harus ia jawab.
“Setahun aku menunggumu, menunggu kamu lulus dari SMA, dan menurutku ini adalah hari yang tepat untuk mengungkapkannya kepadamu” ujar Fiqy.
“Bukan aku tidak mau kak, orang tuaku pasti tidak akan merestuinya. karna mereka ingin aku menjadi sarjana terlabih dahulu, baru aku diperbolehkan untuk berkeluarga” jawab Luna.
“Siapa tau orang tuamu berubah fikiran, kamu kan masih belum mencoba” tambah Fiqy.
“baiklah akan aku usahakan” jawab Luna.
            Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, Fiqy menanti jawaban dari Luna, hingga ia hampir melewati masa skripsinya pun ia tak kunjung mendapatkan jawabannya.
Pada suatu hari ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang tak lain adalah adik sepupu pamannya sendiri yang bernama  Shinta Yuliana Nabila, yang biasa dipanggil Shinta.
Ia pun mengenal Shita sebagai sosok yang baik.
Melihat kedekatan Fiqy dan Shita yang begitu akrab dan terasa cocok, pamannya pun meminta Fiqy agar cepat-cepat meminta Shinta untuk dipinang. Fiqy yang waktu itu dilanda kegalauan karna Luna tidak ada kabar, ia pun menyanggupinya. Fiqy berkata ia akan melamar Shinta minggu depan. Pamannya pun menyetujuinya, dan berjanji akan medampininya saat lamaran itu dilaksanakan.
            Namun kejadian lain tidak terduga-duga datang menghinggapi kehidupan Fiqy, hingga membuatnya bingung dan gelisah. Dua hari sebelum lamaran terhadap Shinta itu terjadi, Luna tiba-tiba menghubunginya dan memberi tahu jika orang tuanya telah merestui hubungan mereka, dan akan menerima lamaran Fiqy, jika memang Fiqy benar-benar serius dengan hubungan ini.
            Namun Fiqy terlanjur kecewa, ia pun mengatakan apa yang telah terjadi dalam hidupnya, bahwa ia akan melamar Shinta minggu depan. Terdengar suara tangisan didalam handpone yang Fiqy pegang. Bergetar hati Fiqy saat mendengar tangisan Luna. Luna pun juga menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidupnya selama ini. Apa alasan Luna tidak pernah memberi kabar kepadanya. Ia berusaha membujuk kedua orang tuanya agar menerima lamarannya. Karna tidak kunjung mendapat restu, Luna pun mengancam orang tuanya dengan hal-hal aneh, hinnga ia tidak diperbolehkan memegang handpone. Namun ia tetap besikeras agar orang tuanya mau merestui hubungannya. Dan akhirnya kemaren malam kedua orang tuanaya menyetujui hubungan mereka. Luna pun berkata betapa sakit hati dirinya jika usaha yang selama ini menyiksa dirinya terbuang sia-sia. Luna pun kecewa dan memutuskan telfon tanpa mengucapkan salam.
Fiqy pun dibuat bingung tujuh keliling, tanpa menunda-nunda waktu, ia pun mendatangi kedua orang tuanya dan meminta saran atas kejadian ini. Mereka hanya berkata, ikuti kata hatimu. Ini adalah hidupmu. kamu yang akan menjalaninya, bukan orang lain. Fiqy pun berfikir sejenak, menenangkan hatinya yang gundah, lalu dengan mengucapkan basmalah ia pun memutuskan memilih Luna sebagai calon pendamping hidupnya.
Fiqy meminta maaf kepada paman dan juga Shinta. Fiqy pun teramat bersyukur, karna mereka tidak membencinya. Bahkan mereka mensupportnya, dan berdoa semoga ia bahagia dengan wanita pilihannya.
Saat itu juga ia langsung mengajak orang tuanya untuk melamar Luna, tanpa memberi tau Luna terlebih dahulu. Karna ia yakin Luna tidak akan sudi mengangkat telfonnya. Dengan langkah yang pasti ia pun pergi kerumah Luna, dan lagi-lagi ia tak henti-hentinya bersyukur, disana ia dan keluarganya disambut hangat. Keluarga Luna pun menerima niatan baik Fiqy untuk melamar putri tercintanya. BAROKALLAH.

TAMAT

ini cerpenku, mana cerpenmu??
aku tunggu ea? :-D

0 komentar:

Posting Komentar